8 May 2013

Belanda: Tindakan Kecil Untuk Seluruh Dunia



Belanda, dikenal hebat dalam segala hal. Kemampuannya dalam mengolah suatu ‘keterbatasan’ menjadi keuntungan tidak dapat dipungkiri merupakan yang terhebat di dunia. Lihat saja bagaimana negeri ini mengolah musuh utamanya, air, menjadi sesuatu yang menguntungkan. Jiwa kreatif dan inovatif yang melekat erat pada masyarakatnya membuat Belanda menjadi negara penghasil pionir-pionir hebat dunia. Sikap keterbukaan akan pengetahuan dan kedisiplinannya yang tinggi mengolah negeri ini cakap di semua bidang. Mulai dari pendidikan, ekonomi, seni, dan bahkan sampah! Ya, sampah. Negara maju seperti Belanda tentulah takkan luput dari masalah sampah. Lalu, mengapa Belanda memiliki lingkungan yang bersih dan tanpa sampah?
Utrecht, Belanda. dengan keasrian dan kebersihannya.
Jawabannya adalah KIKS. Kolaborasi, Inisiatif dan KeSadaran. Kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat dalam mengolah sampah menjadi kisah sukses belanda dalam menangani masalah ini. Puluhan tahun yang lalu, pengolahan sampah di negeri kincir angin ini  masih sama dengan yang dilakukan di Indonesia, yaitu dengan cara dibakar. Namun, karena polutan berbahaya dan efek global warming yang ditimbulkan maka bangsa inipun kembali mengolah otak dan kreatifitasnya daaaan, tidak hanya masalah sampah dapat diatasi, namun juga dari sampah bangsa ini memperoleh kompos + listrik!
Sekarang ini, sampah di Belanda tidak lagi membutuhkan lahan TPA (landfill) yang luas, karena pengelolaan sampah di Belanda bertumpu pada 3 proses, yaitu : incineration (pembakaran), recycling (daur ulang) dan composting (kompos). Data pada tahun 2006 menunjukkan bahwa dari total 13 juta ton sampah yang dihasilkan, hanya 23 % (3 juta ton) sampah yang dibuang ke TPA, sisanya sebanyak 42 % dibakar di incinerator, 11,5 % dijadikan kompos dan 15 % di recycle. Untuk listrik sendiri dihasilkan dari pembakaran sampah oleh incinerator yang sanggup membakar 50 ribu ton sampah setiap jamnya dan  menghasilkan listrik sebesar 15 Mw serta menghasilkan kompos sebesar 150 ribu per tahun!
Petugas sampah yang sedang mengambil sampah dari KLIKO
Keberhasilan bangsa ini dalam mengolah sampah juga tak luput dari kesadaran masyarakatnya yang secara bijaksana akan memilah-milih sampah, baik sampah kering yang dapat di recycle dan sampah basah yang dapat dijadikan kompos. Dimana pemerintah Belanda memberikan tempat sampah khusus Rumah tangga yang disebut KLIKO dan terdiri atas KLIKO hitam untuk sampah basah, Hijau untuk sampah organik, dan biru untuk kertas dan karton. Setiap minggunya, pengambilan sampah dilakukan untuk setiap kliko secara bergantian. Bukan hanya itu, kesadaran belanda dalam meminimalisir sampah juga ditunjukkan dengan kebiasaan masyarakatnya yang selalu membawa kantong plastik sendiri setiap ingin berbelanja. Mengapa bisa? Pada awalnyapun, masyarakat terbiasa membuang sampah secara sembarangan dan tidak suka memilah milih sampah. Lalu pemerintah memberikan insentif kepada para warga agar mau memisahkan sampah basah dan kering ditempat yang berbeda. Ternyata usaha keras pemerintah Belanda membuahkan hasil, tanpa harus diberikan insentif sekalipun, masyarakat sekitar sudah sadar akan kebersihan dan pentingnya mengelola sampah. Sekarang, pemerintah mewajibkan setiap individu untuk membuang dan memilah sampah dengan ancama boete/denda bagi yang tidak patuh.
Salah satu proses pengolahan sampah di Belanda
Ya, dimulai dari tindakan sederhana seperti yang dilakukan masyarakat Belanda ini mampu untuk memberikan perubahan-perubahan besar, bukan hanya pada negaranya, namun juga dunia. Inilah yang menyebabkan Belanda termasuk negara penghasil para pionir hebat dunia. Dimana masyarakatnya sendiri mampu untuk mempelopori dunia secara tidak langsung melalui hal-hal kecil seperti diatas. lantas, bagaimana dengan kita?



Referensi:

Gambar:

No comments:

Post a Comment