1 January 2012

when someone called it 'something impossible'

salah satu orang besar pernah berkata:
"seseorang tidak akan sukses bila ia tidak mempunyai mimpi"
yang lain juga pernah berkata:
"bermimpilah, karena hidup yang sesungguhnya dimulai dari mimpi"


definisi mimpi --> unreal, dan harus menjadi real!


tapi, kalau aku boleh bertanya kawan, salahkah menjadi seorang pemimpi besar?
bukankah mimpi itu gratis harganya, dan mudah mendapatkannya?


lalu, bila ada orang lain yang berkata semua mimpi itu sulit untuk dijadikan 'real',haruskah kita mempercayainya?


kawan, aku adalah seorang pemimpi. pemimpi besar.
aku ingin menjadi seorang dokter dan pergi ke London.
kedua hal diatas tentu hanya beberapa persen dari mimpi-mimpi besarku.
tapi keduanya merupakan hal yang paling kuinginkan saat ini.
apakah mungkin?
MUNGKIN!
ya, mungkin.


tapi ada, beberapa orang lebih tepatnya,
walau mereka tidak mengatakannya secara langsung, tapi aku tahu, 
jauh didalam matanya. didalam pandangannya. mereka merasa kasihan padaku.
kasihan?
mungkin kalian akan bertanya mengapa mereka merasa kasihan kepadaku.
maka akan kujawab,
karena mereka tahu aku takkan mungkin menggapainya.



saat aku bercerita, mengomel tentang mimpi-mimpiku,
sahabatku berkata:
"siapa yang tahu nasib? kali aja malaikat lagi sama kamu"


orangtuaku berkata:
"yakin.usaha. insyaAllah bisa."


aku yakin. aku percaya.
tapi saat 'mereka' mulai berkata immpossible,
saat 'mereka' menatapku 'tolong, realistislah sedikit'
semua keyakinan itu, diiringi dengan fakta-fakta yang mendukung saat ini, runtuh.


bukankah sebuah mimpi itu tidak nyata?
lalu mengapa aku harus menjadi seorang yang realistis?


andrea hirata pernah berkata:
"bermimpilah, maka tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu."


kemudian, apakah tuhan juga akan memeluk semua mimpi-mimpiku?

No comments:

Post a Comment